Beby Chaesara Anadila

#LetsBeBetter [4/48]

Aku merasa lebih baik ketika...

Makan enak!

Aku lupa hal ini udah pernah diceritain atau belum.

Seperti yang banyak orang tau, Beby itu kurus tapi makannya banyak banget! Dan suka ngemil.. Ngemil nya pun macem-macem kaya lagi ngidam dan tergantung mood. Kalo lagi pengen bakal usaha buat dapetin makanannya. Kalo lagi gak pengen ya bobo aja. HAHA

Kadang pengen yang manis, asin, asem, seger, dingin, kuah, dan banyak jenis spesifik makanan lainnya. Paling sering sih kuah & dingin. Pas lagi enek pasti bakal jadi enak kalau makan kuah. Kalau lagi puyeng bakal adem kalau makan dingin.

Tapi....

Semingguan ini lagi seneng makan sesuatu yang manis. Dari sumber kemanisan asli dan tradisional.

Gula merah.

Sesuatu yang biasa dipakai jadi bahan kolek, kue putu, sayur asem, dan masih banyak lagi.
Tapi kalau Beby makan gula merah, ya langsung aja kaya makan kacang. Jadi jangan heran aja kalau Beby manis banget, cemilannya aja udah manis. Overdosis deh kamu liat aku..

Uwuwuwuwu~

Nah, terus kan aku suka ngidam lagi pengen sesuatu gitu. Kebetulan kemarin-kemarin lagi pengen banget makan waffle manis pake eskrim. Dan akhirnya kesampean walau tertunda beberapa hari.

Kalau udah ketunda gitu tingkat kepuasannya jadi menurun. Dan...jangan suka salah persepsi tentang makanan kalau sama aku. Kalau hari ini aku bilang 'lagi pengen martabak' (misalnya) dan langsung kesampean, kan seneng banget tuh puas. Tapi belum tentu besok besok atau minggu depan atau bulan depan lagi akan punya tingkat kepuasan yang sama. Alias gak pengen pengen amat. Tapi kalau dikasih sih ya hajar aja 😛

Au ah ribet. Makan mah makan aja, Beb..

Ya begitulah, merasa lebih baik kalau makan enak. Makan apa aja yang penting mulut dan perut senang. Kalau senang, suasana hati akan jadi baik. Suasana hati yang baik bisa jadi modal kita untuk berusaha mencapai tujuan yang baik!

So, #LetsBeBetter >

https://youtu.be/TpGA5cr3gag

#LetsBeBetter [5/48]

Aku merasa lebih baik ketika...

Terinspirasi.

Tugas kuliah kadang berat.
Begadang lah, pusing-pusing depan laptoplah, bulak-balik nyari teori dari buku, cari petuah supaya bisa bikin tulisan baguslah. Banyak beratnya. Tapi lebih banyak lagi manfaatnya. sok baik

Kebetulan tugas kuliah ini menarik, dan dari dosen yang juga sangat baik. Mata kuliahnya Teori Kepribadian dan disuruh menganalisis kepribadian tokoh dari film berdasarkan teori.

Filmnya bebas milih sendiri. Entah kenapa langsung kepikiran buat nonton film Laskar Pelangi dan temen kelompok aku juga setuju. Mungkin karena udah tau gambaran ceritanya, dosen juga pasti tau, dan dipikirnya mudah buat menganalisa cerita tentang persahabatan dan perjuangan.

Aku udah nonton waktu film ini keluar tahun 2008. Dan emang salah satu film Indonesia yang bagus banget.

Akhirnya karena tugas ini, aku nonton ulang buat dapet gambaran pasti tentang tokohnya.
Nonton lagi, baper lagi. Masih sama, masih menyentuh.

Kelompok aku memutuskan untuk menganalisis Lintang. Pada tau gak?
Lintang yang tinggal di rumah kayu kecil di pesisir pantai. Lintang yang menjadi murid pertama SD Muhammadiyah. Lintang yang berangkat sekolah naik sepeda dan menempuh perjalanan paling jauh dibanding temennya. Lintang yang sangat pintar berhitung matematika. Lintang yang selalu tahu banyak hal karena membaca. Lintang yang punya impian besar untuk berpendidikan tinggi, didukung oleh ayahnya yang seorang nelayan.

Dari tokoh tersebut, aku terinspirasi.
Mungkin tingkat ekonomi dia bisa dibilang rendah. Tapi seperti apa yang aku bilang di video sousenkyo (kalau belum liat nonton dulu) bahwa manusia pasti ingin punya tujuan yang lebih baik dalam hidupnya, dan butuh dukungan orang sekitar unruk mencapainya. Dan Lintang sangat beruntung tentang hal itu.

Lintang punya ayah yang bekerja keras dan ingin Lintang bisa bersekolah. Lintang punya teman yang baik, tulus, mendukungnya saat ia mau lomba cerdas cermat. Tanpa iri dan mengakui kelebihan Lintang. Ia juga punya guru yang sangat baik dan mampu mendorong motivasinya.

Meskipun itu hanya film,

Pada kenyataannya aku pun sama,

Butuh orang-orang yang mendukungku untuk mendorong motivasiku mencapai tujuan yang lebih baik!

So, #LetsBeBetter >

https://youtu.be/TpGA5cr3gag

#LetsBeBetter [6/48]

Aku merasa lebih baik ketika..

Melakukan hal baru dan diberi masukan.

HEHEHEHE

Beby gak hanya aktif di perjeketian, tapi juga mencoba aktif di kampus. Ya meskipun bukan aktif secara kepanitiaan karena takut gak bisa janji soal waktu. Tapi sudah 2x aku menyumbangkan diriku untuk jadi MC di acara kampus.

Pertama acara internal, seangkatan dan seru-seruan. Kedua, baru kemarin banget. Aku jadi MC di acara seminar semi formal gitu.

Dan kalian harus tau bahwa jadi MC di acara kampus seperti itu sangatlah berbeda dengan theater. Di theater mau diem garing juga tetep pada nanggepin gitu kan. Berasa masih pede.

Theater itu rumah, dan ketika aku keluar dari rumah itu pasti orang orang akan jadi lebih kritis.

Kebetulan kalau di theater sendiri aku menyadari bahwa aku adalah tipe yang nyautin orang atau nanya-nanya. Dan di theater itu kan bahasanya juga santai, bisa lucu lucuan.

Tapi di seminar kemarin itu beda.

Bahasa formal, terus harus jelas. Dan kaya masih ngerasa kalau aku ngomong serius masih belepotan. Terus boleh ngelucuk sih, tapi kaya masih bingung gimana lucuk yang universal. Gimana lucuk yang bisa diterima orang yang gak kenal aku itu gimana. Karena di theater biasanya aku ahli dalam joke perjeketian.

Dan selesai acara pasti banyak berkomentar. Ada yang bilang masih belum bisa bawa suasana, ada juga yang bilang masih terlihat bingung. Tak apa-apa. Aku terima. Pengalaman dan kritik bisa menjadi pembelajaran. Dan semakin kita menerima dan merefleksikannya, kita bisa memperbaiki di kesempatan berikutnya. Tentunya harus buktikan proses menuju lebih baik.

So, #LetsBeBetter >

https://youtu.be/TpGA5cr3gag