Malam...(banget ya? Maaf! Haha)
Tiup-tiup debu dulu kali yaaaa? Hahaha lama banget gak nulis di sini.
Cuma mau say hi aja dan kasih tau besok mau cerita-cerita dikit soal Surabaya.
Gara-gara waktu itu HP ilang semua akun juga ilang termasuk G+ ini. Daaan, baru selesai diurus kemarin. Jadi maaf ya baru bisa nge-post sekarang hehe.
Yasudah karena sudah malam, walaupun aku masih diperjalanan. Selamat beristirahat buat yang udah mau bobo. Kalau mau begadang karena ada kerjaan/tugas. Semangat ya! Kalo cuma mau nungguin oshi nge-tweet, besok juga pasti nge-tweet kok hahahaha.
Nighty night!
Your one and only,
Viny.
Surabaya Oh Surabaya...
Hari Rabu tepat seminggu lalu aku menginjakkan kaki ku di kota Pahlawan ini. Salah satu bandara yang paling sering aku singgahi selain kota Yogyakarta karena kami memang sering berkegiatan di sini.
Beberapa hari sebelumnya aku sempat demam tinggi sampai 39 derajat. Mungkin beberapa dari kalian tahu bahwa saat lebaran kemarin aku sakit. Kata dokter dengan jarak segitu berarti sakitku tidak disebabkan hal yang sama. Akhirnya harus test darah untuk mengetahui apa yang terjadi.
Syukurlah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hasilnya. Tapi semenjak lebaran kemarin perutku tetap sakit dan masih sakit. Akhirnya dokter menyuruhku untuk ikut test USG. Malu juga sih saat antri aku remaja sendiri hahaha (eh, aku masih remaja kan?). Ternyata oh ternyata, usus ku mengalami infeksi. Kedatangan ku yang dijadwalkan hari Senin pun mundur sampai waktu yang tak ditentukan.
Walaupun kondisi ku saat itu belum terlalu baik. Keringat dingin mengucur dari kening ku sejak pagi. Ditambah antrian panjang saat check-in pesawat di Bandara Jakarta mengharuskanku berdiri lama. Mempercepat kedatangan dari yang seharusnya. Ingin sekali rasanya tetap menempel pada kasur siang itu.
Tidur ku tak nyenyak sejak mendengar apa yang terjadi. Hari pertama Theater di Surabaya teman-teman harus memulainya dengan 13 orang. Karena ternyata tak hanya aku yang sedang tidak sehat. Aku memutuskan untuk berangkat menyusul mereka.
Mungkin bagi kalian keputusan ku terdengar memaksa tapi aku sudah meyakinkan diri untuk tahu batas karena aku juga tidak ingin kondisi ku lebih parah dan malah merepotkan yang lain. Tapi bagaimanapun juga mereka teman-teman ku, team-ku. Mereka butuh bantuanku saat itu. Walau mungkin aku memang belum bisa membantu banyak.
Akhirnya malam itu datang. Manager-ku bilang aku hanya boleh tampil di 2 lagu dan muncul saat perkenalan. Cukup unit song dan Sasae. Dalam hati aku sangat ingin memutus batas diriku dan mencoba tampil di lagu lainnya. Namun aku rasa badan ku belum sanggup. Terpaksalah aku mengiyakan apa yang dikatakan.
Penonton malam itu tidak begitu ramai. Satu hal yang masih terbayang dalam benak ku adalah teriakan kalian saat aku pertama kali menjejakkan kaki di atas panggung, Cak Durasim.
Lampu sorot yang begitu terang, jarak yang tak begitu dekat, pertemuan yang tak begitu banyak. Semangat kalian tetap sampai pada ku dan aku yakin sampai juga ke teman-teman ku yang lain.
Apa yang terjadi di hari-hari berikutnya hingga aku bisa tampil disetiap lagunya. Bukan karena paksaan. Tapi karena ada semangat dari orang-orang yang ingin aku balas dengan sedikit usaha.
Sudah lama tidak aku rasakan, panggung bisa semenyenangkan itu.
Akhirnya hal itulah yang aku bawa kembali ke Jakarta.
Karena Jakarta adalah rumah kami. Tempat kami kembali. Apakah kami akan menemukan kehangatan yang sama?
Your one and only,
Viny.