Novinta Dhini

2014年11月14日の投稿とメンバーへのコメント

Novinta Dhini   +252 39

YOU and YOUR OVERTHINK
BRAIN

Hai.
Mari kali ini kita membahas soal problematik manusia yang rata-rata sama dan klise.

Overthink.

But first..

Why.
.
Why overthink your own brain.
Why.
Why exhausting youself ??


Well.
Humankind is so #WOW
We know an overload brain aka An overthink brain or simply -- a Ferked up mind, sooner or later will LEAD us into depression ------- but yet. We keep doin dat syet.


Overthink sendiri merupakan masalah.
Terlebih mereka yg tidak begitu sanggup menghadapinya.

Tapi jangan menyalahkan org yg cepat overthink juga sih.. karna manusia sendiri selalu bisa digolongkan menjadi banyak tipe, benar?

Dan kalau menurut saya, overthink sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

>> Curiosity & Critical Overthink
(Kelebihan berpikir karna penasaran dan opini yg tertahan.)

Saya rasa setiap manusia memiliki sifat dasar ingin tau dan senang jika opininya didengar atau disuarakan.
Namun, ketika sebagian org akhirnya memilih untuk cuek dgn rasa ingin tau atau opininya, sebagian sisanya cenderung memilih untuk memikirkannya.
Yah yang berani menyuarakan paling cuma segelintir persennya saja.

Nah, rasa ingin tau atau opini yg tidak tersuarakan dan yg tidak mendapat jawaban itulah yang akan menimbulkan Overthink tadi.



>> Extern Ovethink
(Kelebihan berpikir yang disebabkan olh masalah yg terjadi dr luar, yg berhubungan dgn lingkungan sekitar / kejadian sehari-hari.)

Masalah dalam perkerjaan, sekolah atau organisasi.
Masalah hubugan dgn sahabat, kolega atau keluarga.

Masalah eksternal biasanya mjd penyebab umum yg paling sering menyebabkan overthink.



Saya juga termasuk pengidap Overthink (now you know why Me -- is so 'kaku')
Dan karena saya mengidap problematik yang sama, saya akan membagikan tips unt teman2 yang merasa senasib.

Sebenarnya bisa-bisa saja, bagi kita-kita ini, si pemikir, untuk mengabaikan kelebihan pikiran kita dengan mengalihkan perhatian ke hal lain.
Dengan menyibukkan diri atau melakukan hal yg kita sukai misalnya?

Tapi toh -- masalah yg tidak dituntaskan ujung-ujungnya akan kembali unt meminta pertanggung jawaban. (ehm)

Nah. Saya memiliki tips bagi para Overthinker yg siap mencoba terapi atau mungkin obat thd penyakit mereka tsb.
Saya mendapatkan tips ini melalui internet dan saya telah mencobanya. (Praise the lord. Praise the Internet)
Tips itu tidak lain dan tidak bukan adalah :

WRITE IT DOWN!
Jadi, hal apapun yg mengganggu pikiran kalian, cobalah untuk menulisnya.
Contoh unt curiosity and ritical overthink :
Setiap saya penasaran akan suatu hal, saya akan cari tau. Ketika sudah menemukan jawaban yg pasti dan tepat -- saya tulis.
Dengan menulis -- apa yang saya gelisahkan seakan terbayar dan diri saya seakan bicara 'Mission Accomplished!'.
Karna sudah ditulis, tidak akan lupa juga kan? Hahah

Dulu,
Dulu ya.. saya suka menuangkan isi kepala saya di blog bebas.
Senang rasanya dapat menuangkan isi kepala dan membagikannya kepada dunia luar, dan lalu dapat direspon.
Walau mungkin hanya silent reader, opini yg di 'notice' memberikan sensasi yg super. Apalagi kalau sampai di komen beneran. Hahahaha

..Sekarang saya hanya menuliskannya dibuku sih :v
(dan di Jiples juga)


SPEAK IT UP!

Speak it up berlaku unt kedua jenis overthink.

Speak it up = Divisualisasikan. Dinyatakan.
Hanya saja, penyaring fikiran sampai kemulut harus lebih sensitif.
Karena ketika didunia maya, identias kita menjadi bayangan atau saru. Tidak berinteraksi secara nyata--senyata-nyatanya ketika harus bertukar pikiran dengan lawan bicara yg ada didepan mata. He knows us. He will remember...Forever.
Lebih lega memang. Lebih waspada juga.


Sejauh ini tips2nya sedikit membantu saya. Dan saya harap tipsnya bekerja pada kalian juga!
Sampai jumpa dipostingan lainnya!
Gutnet! ;)