Elaine Hartanto

2014年6月19日の投稿とメンバーへのコメント

Elaine Hartanto   +356 199

Forbidden
"Ketika perjalanan yang menakutkan menumbuhkan benih cinta"



Apa kau percaya pada hantu? Mungkin pertanyaan itu sering sekali dilontarkan sebagian besar orang, mungkin juga kau punya banyak sekali teori tentang itu, namun bagaimana dengan opinimu sendiri?
Lalu bagaimana dengan dimensi lain? Apa kau percaya dimensi lain itu ada? Aku yakin, kau pasti tahu banyak teori tentang dimensi lain ini, tapi sekali lagi aku bertanya padamu, bagaimana menurutmu?

•••

Kalau tidak ingin ambil pusing pada hal yang kurang penting dan membosankan ini, sebaiknya kau tidak membaca kisah ini.









Baiklah, karena kau terus lanjut membaca, perkenankan aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu.

Hai, namaku John, setidaknya kau bisa memanggilku begitu. Aku bukan anak lelaki dari keluarga yang kaya, hidupku cenderung keras. Tinggiku berukuran normal, dan wajahku cukup dapat memastikan kalau aku akan dapat pendamping hidup, tunggu.. Omong-omong soal pendamping, ah sudah lupakanlah

Saat ini aku duduk di kelas 3 di sebuah Sekolah Menengah Atas favorit di kota kecil yang menyimpan banyak misteri. Aku cukup aktif dalam kegiatan organisasi di sekolahku ini, sehingga memungkinkan aku untuk mengakses tiap sudut sekolahku, kecuali sebuah ruangan di bawah tangga menuju lantai 3 itu.
Kau tahu apa cita-citaku sebelum aku lulus? Tentu kau tidak tahu karena aku belum mengatakannya, baiklah cukup menertawakanku! Aku selalu ingin memasuki ruangan tersebut, dan mencari tahu apa yang ada dibalik pintu kayu usang tersebut.

Kelas 1, kelas 2, kelas 3 semester 2. Ya, telah sekian lama aku berada di sekolah ini, dan tidak ada sesuatu yang aneh sampai pada hari ini

•••

Lampu lorong kelas sudah dipadamkan, tawa canda murid-murid terdengar semakin jauh, aku berjalan sendiri menuju ruang penyimpanan alat- alat olahraga.
Dentingan alat musik itu, sungguh menenangkan hati. Biar kuberitahu kau sesuatu, aku dapat langsung mengubah suara menjadi notasi.
"Do mi re mi fa la si sol do"
Suaranya begitu merdu, tanpa sadar kakiku melangkah mendekati sumber suara tersebut. Aku tak tahu kemana kakiku melangkah, aku semakin terbuai dan akhirnya aku sampai pada sebuah ruangan yang tak asing bagiku. Ruang musik.




To be continued :> kwek