Triarona Kusuma

2014年9月3日の投稿とメンバーへのコメント

Triarona Kusuma   +102 37

Tak akan ada yang mengerti getaranku saat menatapnya.
Pedih yang mengalir dari hati terpancar dalam tetes air mata.
Bola matanya simbol kepolosan cinta.
Kasih sayang yang tak kumengerti sandiwara atau ketulusankah yang di terima.
Bibirnya mengukir kalimat tersirat.
Lembut batinnya seakan memang garis dari Tuhan.
Mereka menganggapnya seakan angin lalu.
Namun aku benar-benar memasuki jiwanya.
Hingga bermuncul tanya di atas bahagia yang tak ku mengerti darimana ia dapatkan.
Sungguh sesak hati ini melihat tawanya yang begitu sempurna.
Kekurangannya memancarkan cahaya.
Senyumnya adalah arti kekal kasihsayang.
Tak ada yang lebih berharga dari cinta dan kehidupan baginya.
Ia, adalah wanita terindah.


Puisi ini terinspirasi dr wanita yg mempunyai kekurangan yg duduk di dpn aku. Walau dgn keadaan dirinya, dia ttp bisa tertawa lepas, bahagia. Dan dari situ jg aku jd lbh bersyukur atas apa yg Tuhan berikan.

Maaf ya kalo puisinya kurang panjang atau kurang bagus.
Tunggu puisi2 aku berikutnya ya.
Dan terimakasih udh mau baca!
Goodnight. x

  1. Nina Hamidah   +3

    Wah kalo ada tugas bikin puisi tinggal copy paste dari sini gampang wwkwk