Kehidupan adalah perjuangan indah. Tak ada juang tak hidup. Namun melangkahpun aku tak sanggup. Terpuruk oleh kisah tiada akhir yg telah tertutup.
Tlah kami ciptakan kepalsuan demi keberlangsungan cinta. Namun akulah sesungguhnya korban manipulasi nyata.
Hilang. Jalan tak terbentang.
Pahit. Tembok menghimpit.
Aku tersesat melepas dustanya untuk menghadap dunia. Gelisah yg terus menyiksa.
Dan masa depan menjauh. Hingga ntah tiang mana yg hrs ku teguh.
berjalan diujung kaki atau merangkak dengan jemari.
Aku melepas merpati. Demi langit yg jauh memadai. Mungkin baginya tiadalah sulit untuk terbang. Namun aku disini merasakan perih terbakar sinar mendongak melepas bayang.
Tak dapat apapun terlukiskan, sekalipun darahnyalah yg menggantikan.
Seseorang telah berhasil membawanya jauh dariku. Hitam impian. Melebam harapan.
Tapi mungkin saja bukan dia yang mencuri. Namun cinta itu sendiri yang pergi. Mahir khianat yg diciptakan tlah memalamkan siang. Ketulusan yg aku rasakan hanyalah angan.
Terjebak oleh fantasi ekstasi. Bangun dari hibernasi dan sadar pucat pasi. Senandung yg di nyanyikan menyirat arti kepalsuan. Hingga nalar terbunuh oleh sensasi kenikmatan.
Tapi hatiku tak memihak kesalahan. Kesadaranku akan buta tak membutakanku mencinta. Namun ini keliru. Untuk apa? Krn mungkin iblis tetaplah menjadi iblis. Tak akan berubah meski dimensi yg habis. Maka aku hrs pergi. Kemanapun, sampai kapanpun dan walau tak nampakpun cahaya akan kucari. Lepas dari jeruji atas rasaku sendiri. Berlari hingga nafas tak terdengar lagi. Jatuh krn letih menggerogoti. Hingga waktu kembali mengobati.
Dan akan sampailah bahagia di ujung keterjagaan. Berkobar saat ku sentuh kebebasan. Menjadi api dan membakar lingkar.
Aku akan kembali bersinar.
2015年5月24日の投稿とメンバーへのコメント